10 Tahun Lagi
Sudah lama banget ngak nge-post di blog nih,, sudah banyak hal yang terjadi selama menghilang dari sini.
so, hari ini aku bakalan ngepost cerpen, created by me of course.
cerpen ini, aku dedikasikan kepada semua temen-temen XII IPA 2 SMAN 4 Berau ang. VII. kelas yang bener-bener penuh kenangan. love you all. :)
so, hari ini aku bakalan ngepost cerpen, created by me of course.
cerpen ini, aku dedikasikan kepada semua temen-temen XII IPA 2 SMAN 4 Berau ang. VII. kelas yang bener-bener penuh kenangan. love you all. :)
10 Tahun
Lagi
“Apa
yang akan terjadi 10 tahun yang akan datang pada kita, 29 manusia-manusia labil
yang kini masih duduk di bangku SMA? Mungkin saat itu cita-cita kita sudah
tercapai, ataukah kita mendapatkan yang lebih berharga dari cita-cita kita?
atau mungkin saja kehidupan kita tak sejalan dengan apa yang selalu kita
impikan. Ya, ada terlalu banyak hal yang tidak bisa kita prediksikan tentang 10
tahun yang akan datang.” Pikiran-pikiran
itu selalu berputar-putar di kepalaku.
Aku Rainy, seseorang yang tengah
duduk dibangku kelas 3 SMA. Bagiku segalanya terasa berlalu begitu cepat, aku
masih ingat hari pertamaku masuk ke SMA ini, bertemu banyak orang baru,
mengenakan seragam baru yang selalu ingin aku pakai, berbaur dengan lingkungan
yang baru, mendapat pengalaman baru dan segalanya yang serba baru. Semuanya
terasa menyenangkan namun juga terkadang penuh haru biru. Tanpa sadar tahun
pertamaku di SMA berlalu begitu saja, seperti membuka lembaran baru, hanya
dengan waktu singkat namun merubah banyak hal.
Di tahun kedua di masa SMA ku,
aku dipertemukan dengan 28 makhluk-makhluk abstrak dengan berbagai sifat dan
kegilaanya masing-masing dan entah ini sebuah keberuntungan atau kesialan kelas
kami benar-benar terdiri dari 29 siswa yang paling suka bikin kehebohah dan
kenyolotan dimana-mana, mulai dari selalu jalan berombongan di tengah lapangan
sambil ketawa-ketiwi, menguasai bangku kantin tiap istirahat, selalu bicara
keras kaya pake speaker kalo hari mulai menjelang siang, saling pukul-pukulan
dan kejar-kejaran kaya anak SD , saling menyapa dengan suara keras yang
sebenarnya lebih mirip orang ngajak berantem dari pada menyapa. dan masih
banyak kehebohan lain yang terlalu banyak untuk dituliskan disini
Tahun ketiga. Aku mulai lebih
menghargai segalanya, semua yang ada disekitarku, semua yang ada untukku, dan
semua yang berjuang bersamaku, mereka, teman-temanku, 29 makhluk abstak yang
menyenangkan. Tahun ini akan menjadi tahun tersingkat selama masa SMA, dan
untuk sisa waktu yang kami punya kami akan selalu bersama, bersama-sama dalam
berjuang untuk menghadapi Ujian Nasional, bersama-sama menghabiskan waktu luang
bersama, dan masih bersama-sama berheboh ria.
Orang bilang, masa-masa paling
indah adalah masa SMA. Benarkah? Awalnya memang semua terasa biasa saja bagiku,
namun kini, di ujung sebuah kebersamaan aku tersadar “ ini tak akan lagi, waktu
kami bersama, dan saat waktu kita habis, kita mungkin akan sangat merindukan
hari-hari disekolah ini” ya, inilah masa-masa bersama 29 makhluk-makhluk ini
yang paling indah yang akan banyak dikenang.
Namun aku terhenyak kembali, Apa
yang akan terjadi pada kami 10 tahun yang akan datang? Saat kami telah
benar-benar dewasa? Apakah kami masih sama? Masih bisa ketawa ketiwi bersama?
Ngobrol tentang hal-hal ngak penting di waktu luang kami?
Masih bisakah aku, saat
berkumpul lagi dengan mereka 10 tahun lagi, mendengar bersin Megol yang selalu combo serta semangat
berceritanya tentang drama korea? masih bisakah aku mendengar
pertanyaan-pertanyaan Soneh yang
ngak penting yang sering bikin kami jengkel atau masih bisakah aku melihat mereka
berdua saling kejar-kejaran karena hal ngak penting?
Masih bisakan aku mendengar
kata-kata Vina yang lembut namun
tanpa ‘L’. atau bisakah aku melihat rambut panjang Novia yang selalu rela dijadikan bahan percobaan model rambut oleh
cewek-cewek iseng dikelas kami? Atau melihat
Risma yang terlihat manis tapi
sebenarnya kadang-kadang ikut menggila juga.
Masih bisakah aku melihat si
duta wisata Reka yang hobi jogged
dan nyanyi ngak jelas di kelas? Mendengar suara merdu Ayu? Atau masih bisakah aku dan teman yang lain memanggil Cika dengan “ttbb”?
Masih bisakah aku mendengar
ide-ide kreatif dan gila dari Eky?
Mendengar info fashion terbaru dari Nung?
Atau melihat video hasil editan yang keren dari Ningsih?
Masih bisakah aku melihat game
HayDay milik Windy? Mendengar
sedikit sindiran pedas Novita? masih
bisakah kami memainkan ipad pertama yang hadir di kelas kami milik Denop? Atau masih bisakah kami melihat Ecen dengan keawet mudaannya?
Masih bisakah aku melihat Lisa dengan rambut ikalnya? Melihat Tya yang selalu terlihat hebat dengan
seragam Mayoretnya? Melihat Widy
yang selalu goyang tiap mendengar lagu dangdut ? atau melihat Helen yang fotonya banyak terpampang di
iPad dan di Hp-Hp di kelas.
Masih bisakah aku melihat Arsy yang paling anti dengan nasi?
Memanggil Muli dengan ‘TrigonoMuli’?
atau Melihat Tamy dengan pipi
tembemnya?
Masih bisakah aku melihat Arga denga kalung Naga besarnya?
Melihat Yandra dengan badan
tingginya? Melihat Aldie dengan
senyum sumringahnya? Atau melihat Faishal
selalu bikin onar dengan Soneh dan selalu bikin Megol sawan dengan gaya ala
koreanya.
Dan terakhir, masih bisakah aku
melihat ketua-ketua dari 2 grup paling eksis di kelas kami? Ada Dedep J. ketua dari grup T.A dan Fikri Oco ketua dari Jones? Masihkah
aku?
Ada banyak kenangan, ada waktu
dimana perang pecah antara T.A dan Jones yang berakibat teriakan muncul dimana-mana,
ada dimana ketua T.A disandra oleh Jones. Ada waktu dimana kelas dipenuhi
mainan ala anak SD, ada waktu konser yang diadakan di depan kelas Abstrak ini.
Ada dimana siapa yang heboh sendiri bakal dikacangin atau kalo lagi sial
dipukulin sama semua orang dikelas pake kertas.
Dan yang selalu aku pertanyakan,
tetapkah kami akan seheboh saat ini saat kita bertemu kembali 10 tahun lagi?
Sudahkah kita mencapai impian kita masing-masing saat itu? Dan masih adakah
kenangan-kenangan ini di hati kami masing-masing?
Saat itu tiba, 10 tahun yang
akan datang, semuanya pasti telah berubah, mungkin saja saat itu impian Soneh
untuk jadi penyanyi internasional sudah tercapai. Mungkin saat itu Nung sudah
jadi desainer ternama di dunia, Aldie sudah jadi actor terbaik di dunia atau Tya
sudah menjadi pramugari internasional yang professional dan makhluk-makhluk
abstrak yang lain juga sudah mencapai impiannya masing-masing. Namun saat itu
bisa saja impian kami tak juga tercapai, namun kami mendapatkan pengganti yang
lebih baik dari impian kami.
Semuanya akan berubah, kami
menjalani hidup masing-masing dan berpisah. Bisakah saat kita kembali bertemu
kita tak canggung seakan kita masih seperti sekarang? Masih seperti dikelas
yang berisi 29 makhluk abstrak ini? Tidak ada yang tahu, saat itu terlalu sulit
untuk ku tebak sendiri, namun Aku harap kami masih bisa tetap sama, biarlah
waktu terus berlalu, namun dimasa depan
29 makhluk abstrak di kelas Ipa2 ini saat kami saling bertemu, kami akan
tetap sama seperti sekarang dan saling menyapa dan berkata “Tolong aja ya..” :')
Comments
Post a Comment